LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA
TRIPLOBLASTIK
Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Anatomi Hewan
Nama Anggota :
1.
Hastuti Tri Ratna Ningrum (16030204010)
2.
Puput Tri Utami (16030204033)
3.
Kusnul Kotimah (16030204059)
PENDIDIKAN BIOLOGI UNGGULAN 2016
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2017
A.
Judul Praktikum : Anatomi Hewan
Triploblastik
B.
Tanggal Praktikum : 17 Februari 2017
C.
Tujuan Praktikum : - Mendeskripsikan
bagian-bagian tubuh
hewan Oligochaeta, Gasthropoda, dan
Insecta.
- Mendeskripsikan
perkembangan anatomi dan morfologi dari Annelida sampai Insecta
D.
Dasar Teori :
Invertebrata
adalah hewan yang jenisnya tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas
tulang belakang yang berlainan dengan hewan vertebrata yang memiliki tulang
belakang. Dalam pemmbagiannya, hewan
invertebrata dibagi menjadi beberapa
golongan atau phylum Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annelida, Molusca, Arthropoda, dan
Echinordemata.
Penggolongan
hewan – hewan terutama didasarkan pada kesamaan-kesamaan struktur dan
fisiologinya. Dalam hubungan ini, ada 4 kriteria yaitu pola simetri tubuh dan
bentuk tubuh, perbedaan perkembangan embrio , dan aspek tertentu yang diianggap
penting sebagai tannda pembeda. Kingdom animallia dibagi menjadi
dua sub kingdom, yaitu (1) Parazoa, yaitu hewan yang belum
mempunyai jaringan dan (2) Eumetazoa, yaitu hewan – hewan yang
sudah mempunyai jaringan.
Filum
hewan yang tingkat embrio gennya tiga lapis yaitu lapisan ekstoderma,
mesoderma, dan endoderma meliputi hewan – hewan yang termasuk kedalam filum
Platyhelmintes atau cacing pipih. Hewan demikian dapat kita sebut dengan nama
hewan triploblastik. Oleh karena cacing pipih ini tidak memiliki
rongga tubuh, maka disebut dengan hewan
aselomata (Kimball 1999: 105).
Perkembangan embrio hewan metazoa melalui
tahap – tahap tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan
kulit, hewan demikian dinamakan diploblastik. Untuk hewan yang memilki tiga
lapisan kulit dalam tubuhnya dinamakan triploblastik. Struktur tubuh, dan
sistem-sistem yang ada pada hewan invertebrata berbeda-beda, makin tinggi
tingkatannya semakin komplek struktur dan system tubuhnya (Pechenik 2000: 152).
Pada
hewan invertebrate, filum yang tergolong dala triploblastik yaitu Annelida,
Molusca, dan Arthropoda. Klasifikasi
Filum Annelida terdiri cdari tiga kelas yaitu :
1.
Polychaeta
Cacing
ini bertubuh memanjang, agak pipih dosinventral, bersegmen, dan panjang tubuh
dapat mencapai 30 cm. di sisii latelar segmen pada tubuhh cacing ini terdapat
rambut-rambut atau yang biasanya disebut seta yang mengelompok membentuk
porapodia. Porapodia ini digunakan untuk menggali pasir atau celah-celah
batuan. Sistem pencernaannya lengkap, terdiri dari mulut-esofagus-usu dan anus.
Pernafasannya berlangsung secara difusi melalui seluruh permukaan kulit. Sistem
sirkulasi terdiri atas pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral yang
dihubungkan oleh kanal-kanal dalam setiap segmen. Sistem ekskresinya dengan
sepanjang nefridium pada setiap segmen, kcuali segmen pertama dan terakhir.
Contoh : Nereis sp.
2.
Oligochaeta
Cacing
dalam kelas ini tubuhnya gilig, bersegmen, panjang tubuh antara 10 sampai 25
cm. Tampat Oligochaeta di darat atau di air tawar. Cacing ini tidak memiliki
parapodia, berbeda dari kelas Polychaeta. Mulutnya terdapat di ujung anterior,
anus di ujung posterior. Ciri kelas oligochaeta adalah memiliki rambut yang
tipis di sekujur tubuhnya karena oligochaeta berasal dari kata oligos yang
berarti sedikit dan chaeta yang berarti rambut. Hewan pada kelas ini belum
memiliki mata dan alat peraba tetapi telah memiliki sistem dalam tubuhnya,
diantaranya adalah sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem pernapasan dan
sistem reproduksi.
Pernafasan
Oligochaeta dilakukan dengan seluruh permukaan tubuh. Sedangkan makanan
diperoleh melalui sisa-sisa hewan, tumbuhan, dan makanan. Kelas ini memiliki
saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, esofagus, tembolok, empela, usus
halus dan anus. Sedangkan pada kelas ini terdapat penebalan yang disebut
klitelum yang berfungsi sebagai perkembangbiakan seksual cacing. Fertilisasi
pada kelas ini berlangsung secara internal sehingga telur yang telah dibuahi
akan disimpan pada kokon yang terdapat pada tubuh hewan betina. Contoh hewan
yang termasuk kelas ini adalah Lumbricus
terestis (cacing tanah) dan
Monogaster hautenii (cacing raksasa Sumatera).
3.
Hirudinae
Cacing anggota kelas ini biasanya
sebagai parasit atau bahkan predator. Tubuhnya pipih dorsiventral, terdiri atas
33 segmen, mempunyai alat isap anterior dan posterior. Jenis kelamin Herudinae
adalah tidak memiliki seta dan parapodia, tetapi hermaprodit, kopulasi secara
resiprok seperti pada cacing tanah. Fertilisasinya internal dan zigot
berkembang dalam kokon. Mulut terdiri atas tiga buah rahang dari kitin yang
tersusun dalam segitiga. Pada tubuh cacing ini menghasilkan zat anti koagulan,
darah yang diisap dapat mencapai tiga kali berat tubuhnya, dan baru habis
dicerna selama tiga bulan. Saluran pencernaannya terdiri dari mulut (alat
isap)-lambung, usus, rectum, anus. Respirasinya secara difusi melalui seluruh
permukaan tubuh. Sistem sarafnya tangga tali, ganglion ventral lebh jelas,
ganglion serebral lebih kecil. Alat ekskresinya berupa nefridia, terdapat pada
segmen ke-7 sampai segmen ke-23. Contoh : Hirudo medicinalis (lintah).
Bekicot termasuk dalam filum mollusca
dan kelas gastropoda. Banyak anggota kelas ini yang merupakan herbivora dengan
habitat laur, air tawar atau daratan lembab. Tubuh anggota kelas gastropoda
terbagi menjadi kepala, leher, kaki dan alat-alat dalam. Pada kepala terdapat
sepasang tentakel pendek yang berfungsi sebagai indera pembau dan sepasang
tentakel panjang dengan bintik mata pada ujungnya sebagai indera pengelihatan.
Pada bagian bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lendir
untuk membasahi kaki agar mudah bergerak. Bentuk kaki anggota kelas ini pipih,
lebar dan selalu basah agar mempermudah pergerakan. Kaki gastropoda tersusun
dari otot yang kuat dan dapat bergelombang. Kelas gastropoda telah memiliki
sistem lebih lengkap daripada anelida, diantaranya sistem respirasi, sistem
pencernaan makanan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf dan
sistem reproduksi. Respirasi gastropoda dengan habitat di air bernapas dengan
insang, sedangkan respirasi hewan dengan habitat di darat adalah rongga mantel
yang berfungsi sebagai paru-paru dan dapat membentuk cangkang. Alat pencernaannya
meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung
kelenjar, dan anus. Saluran pencernaan berupa huruf U. Makanan yang masuk
kedalam mulut akan dipotong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula. Untuk
mempermudah pengunyahan makanan akan dibasahi lendir dari kelenjar tubuh.
Kemudian, makanan ditelan ke kerongkongan setelah itu menuju tembolok, lambung
dan akan dibuang lewat anus. Sedangkan darah dipompa oleh jantung dengan sistem
peredaran darah terbuka. Darah terdiri dari plasma dan sel darah yang tak
berwarna. Tugas darah adalah mengedarkan oksigen dan mengangkut sisa
pembakaran. Organ ekskresi berupa ginjal. Saraf berupa susunan ganglion yang
bercabang ke seluruh tubuh. Anggota kelas gastropoda ada yang memiliki alat
kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh (monoesis) adapula yang hanya
memiliki satu alat kelamin (diesis). Sperma dan ovum dihasilkan oleh ovotestis.
Gastropoda tidak dapat melakukan perkawinan sendiri. Ovotestis menghasilkan
sperma yag disalurkan dan dismpan di vas deferense. Sel telur yang dihasilkan
dibawa lewat saluran hemafroditus untuk mendapat albumin dan diteruskan ke
uterus dan oviduk. Sperma akan masuk ke vagina hewan lain dengan perantara
penis yang dapat terjulur dari lubang genital sehingga pembuahan dapat terjadi
di oviduk.
Belalang masuk kedalam filum arthropoda
dan kelas insecta. Ciri dari kelas ini adalah
1.
Tubuh yang beruas-ruas
2.
Bagian tubuh terdiri dari kepala, dada dan perut
3.
Sepasang mata majemuk
4.
Tiga pasang alat mulut terdiri dari rahang muka, rahang
tengah, rahang belakang
5.
Memiliki 3 pasanga kaki
6.
Memiliki dua pasang sayap
Belalang memiliki beberapa sistem yang
lebih kompleks, diantaranya sistem pernapasan, sistem pencernaan makanan,
sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem ekskresi dan sistem reproduksi. Pernapasan
belalang dilakukan menggunakan trakea berspirakel namun saat masih berupa larva
belalang bernapas menggunakan insang trakea pada bagian perutnya. Belalang
telah memiliki organ pencernaan berupa mulut, kerongkongan, lambung depan,
lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus. Makanan dicerna secara mekanis
di lambung otot dan secara kimiawi di lambung kelenjar. Ekskresi dilakukan
melalui pembuluh malphigi. Sistem peredaran darah belalang terbuka dengan darah
yang berwarna kuning, hijau atau jernih, tidak memiliki pembuluh balik(vena)
dan tidak mengandung hemoglobin sehingga hanya berfungsi mengangkut sari
makanan saja. Sistem saraf belalang
disebut tangga tali. Belalang telah memiliki beberapa alat penerima rangsang
berupa mata majemuk, antena, alat pembuat suara dan alat dengar. Alat pembuat
suara pada belalang adalah sayap. Reproduksi belalang berlangsung secara
generatif dan fertilisasi secara internal.
E.
Metode Percobaan
1.
Alat dan Bahan
- Cacing
tanah (Oligochaeta)
- Bekicot
(Gasthropoda)
- Belalang
(Insecta)
- Silet /
pisau bedah
- Jarum
- Papan
seksio
- Penggaris
2.
Langkah Kerja
(a) Anelida
(1) Memilih
cacing yang bertubuh besar dan utuh agar mudah untuk diamati
(2) Menghitung
segmen cacing tanah
(3) Mengamati
letak klitelium
(4) Mengamati
letak kelamin jantan dan betina
(5) Membius
cacing menggunakan formalin
(6) Membedah
cacing bagian ventral dari bagian kepala sampai ekor
(7) Mengamati
anatomi bagian dalam cacing
(8) Menuliskan
hasil pengamatan
(b) Gastropoda
(1) Mengamati
bagian-bagian luar siput
(2) Membuka
cangkang siput secara hati-hati hingga terlepas semua cangkangnya
(3) Mengamati
anatomi bagian dalam siput
(4) Menuliskan
hasil pengamatan
(c) Insekta
(1) Memilih
belalang yang besar agar mudah untuk diamati
(2) Mengamati
morfologi belalang
(3) Menggambar
dan menuliskan hasil pengamatan
F.
Hasil Praktikum
1.
Cacing Tanah
Kingdom
: Animalia
Filum : Annelida
Kelas
: Oligochaeta
a)
Morfologi Cacing tanah
Panjang cacing tanah : 10 cm
Jumlah segmen :
126
Kelamin jantan terdapat pada segmen ke 21
Klitelium terdapat pada segmen ke 11 sampai 13
|
Mulut
cacing segmen
(tipe
epilobus)
|
|
|
b)
Anatomi Cacing tanah
|
||||
|
||||
|
|
2.
Bekicot
Kingdom : Animalia
Filum :
Molusca
Kelas : Gastropoda
a)
|
|
|
|
b)
Anatomi
Bekicot
|
|||
|
|||
|
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
3.
Belalang
a)
Morfologi Belalang
|
|||
|
|||
|
|
|
||||
|
||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
|
|||||||||
G.
Analisis dan Pembahasan
Cacing
tanah yang digunakan dalam praktikum merupakan kelompok animalia dalam filum
Annelida kelas Oligochaeta. Dinamakan Oligochaeta karena cacing ini memiliki
seta tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Cacing tanah ini memiliki bagian
tubuh yang terdiri atas segmen-segmen dengan berbagai sistem organ tubuh yang
baik dengan sistem peredaran darah tertutup. Sebagian besar Annelida memiliki
dua kelamin yaitu jantan dan betina sekaligus dalam satu tubuh sehingga perkawinannya disebut perkawinan silang dan
bersifat hermafrodit. Panjang cacing ini yaitu 10 cm dengan jumlah segmennya
sebanyak 126 segmen. Pada segmen ke 11
sampai segmen ke 13 terdapat klitelium, bagian yang biasanya berwarna beda pada
cacing. Sedangkan alat kelamin jantannya berada pada segmen ke 21. Sedangkan
kelamin betina tidak terlihat karena
cacing yang kami gunakan terlalu kecil. Cacing tanah ini memiliki mulut dengan
tipe epilobus, memiliki sistem pencernaan mulai dari mulut Cacing tanah
bergerak dengan cara kontraksi otot-ototnya dan dibantu dengan lendir. Makanannya
terutama sisa-sisa zat organik dari dalam tanah. Bentuk tubuh cacing ini meruakan simetri
bilateral, memiliki seta, memiliki coelom, memiliiki rongga sejati dan
bersegmen. Organ pencernaannya yaitu dimulai dari Mulut, faring, kerongkongan,
usus, dan anus.sistem peredaran darahnya yaitu tertutup. Berbedadengan sistem
peredaran darah Gasthropoda dan Insecta.cacing tanah bernnafas menggunakan
kulit dan bersekresi dengan Nepridia. Nepridia ini ada disetiap bagian segmen
cacing. Sehingga setiap segmen langsung bisa bersekresi tanpa menunggu melewati
anus terlebih dahulu. Sistem saraf pada cacing yaitu dengan memiliki ganglion
otak dan tali syaraf yang tersusun dari tangga tali. Sistem reproduksinya
bersifat hermaprodit. Artinya tedapat dua jenis alat kelamin dalam satu tubuh.
Specimen
kedua yang kami amati yaitu Bekicot. Bekicot merupakan animalia dalam kelas
gastrhopoda. Hewan kelas ini memilliki bentuk Asimetri, memiliki lapisan mantel
sehingga dapat membuat cangkang. Pada awalnya hewan ini hanya di amati
mofologinya saja sehingga dapat diketahui bahwa hewan ini memiliki cangkang, Bekicot
menggunakan perutnya untuk bergerak. Sebagian dari badannya digunakan sebagai
alat gerak yang disebut dengan kaki. Pada bekicot sewaktu bergerak pada ujung
depan kaki terdapat suatu kelenjar yang mengeluarkan lendir untuk memudahkan
pergerakannya. Anus terletak disebelah sisi kanan kepala, sebagai tempat
pengeluaran sisa makanan. Biasanya anus terbuka pada rongga tersebut. Sedang
lubang genital terdapat di dekat kepala. Bekicot memiliki dua macam tentakel
berupa sepasang tentakel panjang dengan mata untuk menerima rangsang gelap –
terang dan sepasang tentakel pendek sebagai alat peraba dan alat pembau
(Campbell 2000: 235). .
Setelah
diamati morfologinya kami menghancurkan cangkang bekicot dengan hati-hati dan
akhirnya terlihat bagian-bagian dalam cangkangnya. Organ pencernaannya dimulai
dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Sistem peredaran darahnya
yaitu terbuka. Hewan ini bernafas dengan paru-paru dan alat sekresinya berupa
ginjal. Berbeda dengan Oligochaeta, sistem saraf gasthropoda yaitu 3 ganglion
utama : ganglion cerebral. ganglion visceral, dan ganglion pedal. Hewan ini
juga bersifat hermaprodit dengan prgan reproduksinya yaitu ovotestis.
Selanjutnya
kami mengamati hewan ketiga yaitu Belalang. Bellang merupakan animalia dari
filum Arthropoda kelas Insecta. Belalang memiliki tubh yang beruas-ruas, dan
bentuknya simetri bilateral. Organ pencernaan nya sudah sempurna yaitu dimulai
mulut, kerongkongan, usu, lambung, rectum, dan anus. Sistem peredaran darahnya
sama dengan sistem peredaran darah gasthropoda yaitu sistem peredaran darah
terbuka. Belalang bernafas menggunakan trakea dan berekskresi dengan pembuluh
Malpighi. Sistem sarafnya yaitu dengan ganglion, yang memiliki tali-tali syaraf
dan saraf tepi. Sedangkan untuk organ reproduksinya yaitu testis, kelenjar
ejakulasi pada belalang jantan dan ovarium, spermateka, bursa kopulatorix pada
belalang betina.
H.
Simpulan
Dari hasil praktikum
yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa simpulan yaitu :
1.
Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang
belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana
dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang punggung/belakang,
2.
Filum-filum yang terdapat pada kelas invertebrata ada
banyak, seperti porifera, coelenterata, platyhelminthes, nemathelminthes,
annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata.
3.
Filum-filum dalam Animalia yang tergolong dalam
triploblastik adalah kelas annelida, mollusca, arthropoda, dan echinodermata.
4.
Penggolongan
hewan-hewan terutama didasarkan pada kesamaan – kesamaan struktur dan
fisiologinya.
5.
Gastropoda merupakan
hewan jenis mollusca yang menggunakan perut, tubuh yang memiliki cangkang,
kepala dibagian depan, pada bagian kepala terdapat tentakel panjang yang
terdapat bintik mata dan tentakel pendek berfungsi untuk indera pembau dan
peraba (menerima rangsang).
6.
Hewan invertebrata
ada yang tersusun oleh satu sel dimana seluruh aktivitas kehidupannya
dilakukan oleh sel itu sendiri.
Daftar
Pustaka
Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Jilid I. Erlangga: Jakarta. iii
+ 246 hlm
Pratiwi, D. A. 2006. Biologi Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Subardi, dkk. 2009. Biologi: untuk Kelas X
SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Lampiran
Tabel Perbedaan (Ciri Umum) Oligochaeta,
Gasthropoda, dan Insecta
No
|
Pembeda
|
Oligochaeta
|
Gasthropoda
|
Insecta
|
1
|
Tubuh
|
Memiliki seta, memiliki coelom, memiliiki
rongga sejati dan bersegmen
|
memiliki lapisan mantel shg dapat membuat
cangkang
|
beruas-ruas
|
2
|
Organ pencernaan
|
Mulut, faring, kerongkongan, usus, dan anus
|
Mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus
|
Mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus,
dan anus.
|
3
|
Sistem peredaran darah
|
Tertutup
|
Terbuka
|
Terbuka
|
4
|
Alat pernafasan
|
Kulit
|
Paru-paru
|
Trakea
|
5
|
Alat ekskresi
|
Nepridia
|
Ginjal
|
Pembuluh Malpigi
|
6
|
Sistem saraf
|
Ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun
dari tangga tali
|
3 gangllion utama :
Ganglion cerebral
Ganglion visceral
Ganglion pedal
|
Ganglion, tali syaraf, saraf tepi
|
7
|
Reproduksi
|
Sifat hermaprodit
|
Sifat hermaprodit
Organ : ovotestis
|
Organ jantan : testis, kelenjar ejakulasi
Organ betina : ovarium, spermateka, bursa
copula trix
|
Komentar
Posting Komentar