KOLOID
Pada salah satu pokok laju difusi
cairan dan larutan dalam membran hewani, maka akan terdapat dua tipe, yaitu
koloid dan kristaloid. Zat tersebut dapat diperoleh dalam bentuk kristalin,
yang mudah larut dan terdifusi melalui membran yang disebut sebagai kristaloid.
Sebagai contoh adalah gula, urea dan garam.
Ketika zat seperti pati, agar, dsb yang mana tidak dapat terdifusi dalam membran dengan mudah sering disebut sebagai koloid. Larutan diketahui mempunyai sistem homogen sedangkan suspensi memiliki sistem heterogen (lebih dari satu fase). Di antara sistem larutan dan suspensi, dikenal sistem koloidal. Di bawah ini adalah gambar partikel koloid yang diamati menggunakan SEM (Scanning Electron Microsopy).
Ketika zat seperti pati, agar, dsb yang mana tidak dapat terdifusi dalam membran dengan mudah sering disebut sebagai koloid. Larutan diketahui mempunyai sistem homogen sedangkan suspensi memiliki sistem heterogen (lebih dari satu fase). Di antara sistem larutan dan suspensi, dikenal sistem koloidal. Di bawah ini adalah gambar partikel koloid yang diamati menggunakan SEM (Scanning Electron Microsopy).
Koloid tampak homogen seperti
larutan, tetapi mengandung partikel besar yang terdispersi di antara zat lain
(yang mana disebut zat pendispersi). Perbedaan antara larutan dan koloid yang
penting adalah:
- Pada larutan, partikel yang ada merupakan partikel kecil atau bisa juga ion.
- Pada sistem koloid, fase terdispersi mengandung partikel makromolekul tunggal atau sebuah kumpulan atom, ion atau molekul.
- Walaupun partikel koloid berukuran besar, namun belum cukup untuk menjadi endapan atau gumpalan.
- Partikel koloid berukuran kira-kira 1-1000 nm. Ukuran tersebut lebih kecil daripada ukuran partikel suspensi, dan lebih besar daripada partikel larutan.
1.
Pengertian Koloid
Dari penjabaran yang ada di atas, maka secara spesifik
pengertian koloid adalah materi yang mempunyai ukuran partikel antara 1 sampai
1000 nm, yang mana pada ukuran tersebut partikel dapat melewati kertas saring
tetapi tidak dapat melewati membran hewan atau tumbuhan.
Ketidakmampuan koloid untuk terdifusi dibandingkan dengan larutan adalah karena perbedaan ukuran partikel. Karena partikel konstituen lebih besar daripada larutan, koloid tidak dapat melalui membran. Sedangkan yang lainnya, ukuran partikel koloid lebih kecil daripada ukuran partikel yang ada dalam suspensi, dengan demikian koloid tidak dapat menggumpal seperti suspensi.
Ketidakmampuan koloid untuk terdifusi dibandingkan dengan larutan adalah karena perbedaan ukuran partikel. Karena partikel konstituen lebih besar daripada larutan, koloid tidak dapat melalui membran. Sedangkan yang lainnya, ukuran partikel koloid lebih kecil daripada ukuran partikel yang ada dalam suspensi, dengan demikian koloid tidak dapat menggumpal seperti suspensi.
2.
Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi
Perbedaan yang mencolok antara
larutan, koloid, dan suspensi disajikan dalam tabel berikut:
Sifat
|
Larutan
|
Koloid
|
Suspensi
|
Ukuran partikel
|
10-9m atau 1nm
|
1 -1000 nm
|
Lebih dari 1000 nm
|
Daya tembus
|
Dapat melewati kertas saring
maupun membran hewani
|
Dapat melewati kertas saring,
namun tak dapat melewati membran hewani
|
Tidak dapat melewati kertas saring
maupun membran hewani
|
Kenampakan partikel
|
Tidak terlihat
|
Hanya dapat dilihat dengan
mikroskop ultra
|
Terlihat
|
Wujud
|
Transparan
|
Kabur
|
Jelas
|
3.
Sifat Partikel Koloid
- Koloid dapat dibedakan dari larutan atau suspensi dengan meninjau sifatnya yang berbeda. Perbedaan sifat antara ketiganya hanya disebabkan oleh partikel konstituen.
- Partikel koloid berukuran di antara ukuran partikel larutan dan koloid.
- Partikel koloid dapat menembus kertas saring, namun tak dapat menembus membran biologi.
Contoh Koloid
Contoh koloid dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
Jenis
koloid
|
Contoh
|
Sol padat
|
Kaca berwarna, batu giok
|
Sol
|
Cat, cairan sel, air berlumpur,
tinta, deterjen cair.
|
Aerosol
|
Asap, debu
|
Gel
|
Keju, mentega, jeli
|
Emulsi
|
Susu, mayones, lotion
|
Aerosol
|
Kabut, awan, semprotan pestisida
|
Busa padat
|
Batu apung, penghapus busa,
kembang gula, stirofom.
|
Busa
|
Buih, busa sabun.
|
B. Jenis-Jenis Koloid
Larutan dibuat dengan melarutkan zat terlarut menggunakan pelarut. Dengan cara yang sama, koloid dibuat dengan mendispersi zat terdispersi ke dalam medium pendispersi. Maka dari itu koloid sering disebut sebagai larutan koloid maupun suspensi koloid.
Penggolongan koloid dapat dilihat dari sifat fisik zat terdispersi, interaksi antara kedua fase, dan tipe partikel fase terdispersi.
1. Berdasarkan Sifat Fisik Zat Terdispersi
Sifat fisik zat terdispersi ada 3 macam yaitu padat, cair dan gas. Inilah kombinasi fase terdispersi dan fase terdispersi sistem koloid:
Fase
Terdispersi
|
Medium
Pendispersi
|
Nama
|
Contoh
|
Padat
|
Padat
|
Sol
padat
|
Perunggu
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Cat
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol
|
Asap
|
Cair
|
Padat
|
Gel
|
Keju
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol
|
Kabut
|
Gas
|
Padat
|
Busa
padat
|
Batu
apung
|
Gas
|
Cair
|
Busa
|
Busa
sabun
|
Komentar
Posting Komentar